Pertumbuhan penduduk
MUHAMMAD ANDIKA NUGRAHA
A.
PERTUMBUHAN PENDUDDUK
Pertumbuhan penduduk adalah
perubahan populasi sewaktu-waktu, dan dapat dihitung sebagai perubahan dalam
jumlah individu dalam sebuah populasi menggunakan "per waktu unit"
untuk pengukuran. Sebutan pertumbuhan penduduk merujuk pada semua spesies, tapi
selalu mengarah pada manusia, dan sering digunakan secara informal untuk
sebutan demografi nilai pertumbuhan penduduk, dan digunakan untuk merujuk pada
pertumbuhan penduduk dunia.
B.
FAKTOR-FAKTOR PERTUMBUHAN
PENDUDUK
Pertumbuhan penduduk disuatu
Negara sangat dipengaruhi oleh 3 hal yaitu Kelahiran (fertilitas), Kematian
(mortalitas) dan Perpindahan penduduk (migrasi). Pada kesempatan kali ini kita
akan mengkaji tentang ketiganya.
1.
Kelahiran
(fertilitas).
Faktor
kelahiran (fertilitas) merupakan tingkat pertambahan penduduk melalui kelahiran
bayi disuatu wilayah pada suatu priode tertentu. Kelahiran (fertilitas) dapat
dihitung dengan 2 cara yaitu:
a.
Tingkat
Kelahiran Kasar.
Tingkat
kelahiran kasar atau crude birth rate (CBR) merupakan jumlah yang menunjukan
angka kelahiran pada setiap 1000 orang penduduk pada priode tertentu.
b.
Tingkat
Kelahiran Menurut Umur.
Tingkat
kelahiran meurut umur atau age specific birth rate (ASBR) yaitu angka yang
menunjukan jumlah kelahiran setiap 1000 wanita menurut umur tertentu setiap
tahun.
2.
Kematian
(mortalitas).
Faktor
Kematian (mortalitas) merupakan pengurangan penduduk melalui kematian disuatu
wilayah pada suatu priode tertentu. Tingkat kematian (mortalitas) dapat
dihitung dengan 4 cara yaitu sebagai berikut:
a.
Tingkat
Kematian Kasar.
Tingkat
kematian kasar atau Crude Death Rate (CDR) merupakan jumlah yang menunjukan
angka kematian pada setiap 1000 orang penduduk pada priode tertentu. Tinggi
rendahnya tingkat kematian kasar dapat digolongkan menjadi 3 yaitu:
1.
Tingkat
kematian digolongkan tinggi apabila angka kematian kasarnya lebih dari 20 untuk
setiap 1000 jiwa.
2.
Tingkat
kematian digolongkan sedang apabila angka kematian kasarnya lebih dari 10-20
untuk setiap 1000 jiwa.
3.
Tingkat
kematian digolongkan rendah apabila angka kematian kasarnya kurang dari 10
untuk setiap 1000 jiwa.
b.
Tingkat
Kematian Berdasarkan Usia.
Tingkat
kematian berdasarkan usia atau age specific death rate (ASDR) merupakan jumlah
penduduk yang meningggal pada setiap 1000 orang yang berada pada kelompok usia
yang sama.
c.
Tingkat
Kematian Berdasarkan Sebab.]
Tingkat
kematian berdasarkan sebab atau cause specific death rate (CSDR) merupakan
jumlah penduduk yang meninggal karena sebab tertentu pada setiap 1000 orang
penduduk, sebab tersebut seperti penyakit, kecelakaan dan sebagainya.
d.
Tingkat
Kematian Bayi.
Tingkat
kematian bayi atau infant mortality rate (IMR) adalah jumlah kematian bayi
lahir hidup setiap 1000 penduduk disuatu daerah pada satu tahun.
3.
Perpindahan
penduduk (migrasi).
Perpindahan
penduduk (migrasi) adalah pindahnya penduduk dari satu tempat ketempat lain dan
tidak terpengaruh oleh wilayah, Perpindahan penduduk (migrasi) dapat dibedakan
menjadi 2 yaitu:
a.
Migrasi
Permanen.
Migrasi
permanen merupakan perpindahan penduduk dari satu tempat ke tempat lain dengan
tujuan untuk menetap di tempat yang baru. Seseorang dianggap menetep apabila
orang tersebut sudah bertempat tinggal di daerah tujuan selama 3 bulan dan
kalau kurang 3 bulan belum dianggap menetap. Migrasi Permanen dapat
dikelompokan menjadi dua yaitu:
1.
Migrasi
Nasional.
Migrasi
nasional adalah perpindahan penduduk dari satu tempat ketempat lain tetapi masih
dalam satu wilayah Negara. Migrasi nasional dibedakan menjadi 3:
·
Transmigrasi.
Transmigrasi
adalah perpindahan penduduk dari pulau yang berpenduduk padat kepulau yang
penduduknya tidak padat. Transmigrasi digolongkan menjadi 3 yaitu:
o
Transmigrasi
umum, yaitu transmigrasi yang pelaksanaan dan pembiayaannya ditanggung oleh
pemerintah.
o
Transmigrasi
swakarsa, yaitu transmigrasi yang dilaksanakan atas keinginan sendiri dan biaya
ditanggung sendiri.
o
Transmigrasi
khusus, yaitu transmigrasi yang dilakukan dengan tujuan tertentu, misal bedol
desa, dan sebagainya.
·
Urbanisasi
Urbanisasi
adalah perpidahan penduduk dari daerah pedesaan kedaerah perkotaan.
·
Ruralisasi
atau Urbanisasi
Ruralisasi
adalah kebalikan dari urbanisasi, yaitu perpindahan penduduk dari kota kedesa,
mobilitas ini biasanya dilator belakangi karena kejenuhan tinggal di kota.
2.
Migrasi
Internasional.
Migrasi
Internasional adalah perpindahan penduduk dari satu Negara ke negara lain untuk
menetap, migrasi internasional dibedakan menjadi 3 yaitu sebagai berikut.
·
Imigrasi.
Imigrasi
adalah perpindahan penduduk masuk kesuatu Negara untuk menetap.
·
Emigrasi.
Emigrasi
adalah perpindahan penduduk yang keluar dari Negara lain untuk menetap.
·
Remigrasi.
Remigrasi
adalah perpindahan penduduk kembali kenegara asal setelah pindah ke Negara
lain.
b.
Migrasi
Nonpermanen.
Mobilitas
nonpermanent merupakan bentuk perpindahan penduduk antar tempat tanpa adanya
tujuan untuk menetap. Dua jenis mobilitas nonpermanent yaitu mobilitas komutasi
dan mobilitas sirkulasi.
C.
CARA MENGATASI / MENGURANGI
LEDAKAN PENDUDUK DAN LAJU PERTUMBUHAN PENDUDUK.
1.
Menggalakkan
program KB atau Keluarga Berencana untuk membatasi jumlah anak dalam suatu
keluarga secara umum dan masal, sehingga akan mengurangi jumlah angka
kelahiran.
2.
Menunda
masa perkawinan agar dapat mengurangi jumlah angka kelahiran yang tinggi.
D.
Cara-cara yang dapat dilakukan
untuk mengimbangi pertambahan jumlah penduduk.
1.
Penambahan
dan penciptaan lapangan kerja
Dengan
meningkatnya taraf hidup masyarakat maka diharapkan hilangnya kepercayaan
banyak anak banyak rejeki. Di samping itu pula diharapkan akan meningkatkan
tingkat pendidikan yang akan merubah pola pikir dalam bidang kependudukan.
2.
Meningkatkan
kesadaran dan pendidikan kependudukan
Dengan
semakin sadar akan dampak dan efek dari laju pertumbuhan yang tidak terkontrol,
maka diharapkan masyarakat umum secara sukarela turut mensukseskan gerakan
keluarga berencana.
3.
Mengurangi
kepadatan penduduk dengan program transmigrasi
Dengan
menyebar penduduk pada daerah-daerah yang memiliki kepadatan penduduk rendah
diharapkan mampu menekan laju pengangguran akibat tidak sepadan antara jumlah
penduduk dengan jumlah lapangan pekerjaan yang tersedia.
4.
Meningkatkan
produksi dan pencarian sumber makanan
Hal ini
untuk mengimbangi jangan sampai persediaan bahan pangan tidak diikuti dengan
laju pertumbuhan. Setiap daerah diharapkan mengusahakan swasembada pangan agar
tidak ketergantungan dengan daerah lainnya.
E.
NILAI PERTUMBUHAN PENDUDUK.
Dalam demografi dan ekologi,
nilai pertumbuhan penduduk (NPP) adalah nilai kecil dimana jumlah individu
dalam sebuah populasi meningkat. NPP hanya merujuk pada perubahan populasi pada
periode waktu unit, sering diartikan sebagai persentase jumlah individu dalam
populasi ketika dimulainya periode. Ini dapat dituliskan dalam rumus:
P=Poekt
Nilai
pertumbuhan=(populasi di akhir periode − populasi di awal periode)/populasi di
awal periode
Cara yang paling umum untuk
menghitung pertumbuhan penduduk adalah rasio, bukan nilai. Perubahan populasi
pada periode waktu unit dihitung sebagai persentase populasi ketika dimulainya
periode. Yang merupakan:
Rasio
pertumbuhan=Nilai pertumbuhan×100%.
F.
NILAI PERTUMBUHAN PENDUDUK DUNIA.
Ketika pertumbuhan penduduk dapat
melewati kapasitas muat suatu wilayah atau lingkungan hasilnya berakhir dengan
kelebihan penduduk. Gangguan dalam populasi manusia dapat menyebabkan masalah
seperti polusi dan kemacetan lalu lintas, meskipun dapat ditutupi perubahan
teknologi dan ekonomi. Wilayah tersebut dapat dianggap "kurang
penduduk" bila populasi tidak cukup besar untuk mengelola sebuah sistem
ekonomi
Sumber
:
Sign up here with your email
ConversionConversion EmoticonEmoticon